Bupati Panen Benih Padi Varietas Unggulan Lokal Bersertifikat

15 Likes Comment

Musi Rawas, linknews.co.id – Bupati Kabupaten Musi Rawas, Hj Ratna Machmud melakukan Panen Perdana Varietas Calon Beni Padi Nucleus Seed (NS) Benih Inti dan Breeder Seed (BS) Benih Penjenis, yakni padi unggul Dayang Muratan (DM)1 dan Dayang Muratan (DM) 4, turunan dari benih padi dayang rindu. Setelah menerima sertifikat lulus uji sidang varietas atau pelepasan tanaman pangan, oleh Kementerian Pertanian. Yang bertempat di Balai Beni Utama (BBU) di Desa Tegal Rejo Kecamatan Tugu Mulyo, Selasa (15/06).

Varietas benih padi dayang muratan 1 dan dayang muratan 4 ini merupakan, hasil kerja sama riset penelitian antara Pemkab Musi Rawas bersama Universitas Musi Rawas (Unmura) dan Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan).

Dalam pidatonya, Bupati Kabupaten Musi Rawas Hj Ratna Machmud mengatakan, beras dayang rindu atau sekarang diberi nama dayang Muratan, sudah ada dan dikenal masyakarat sejak dulu, bahkan ketika ia kecil dulu. Dan menjadi makanan favorit dimasyarakat karena jika diolah padi dayang rindu menjadi beras, nasinya wangi, pulen dan tidak terlalu lengket.

Baca juga:  Melalui PSBI, Fauzi H Amro Berikan Bantuan Dengan Total 10 Milyar Ditahun 2021

“Meskipun harganya lebih mahal dari beras yang lain, jenis padi atau beras dayang rindu ini masih laku dan banyak dicari masyarakat. Kedepannya nanti dengan dipanennya padi unggulan lokal, hasilnya dapat meningkatkan dan bisa membantu kesejahteraan masyarakat utamanya petani. Dan juga dapat dikelola oleh pemerintah untuk meningkatkan PAD kabupaten Musi Rawas,” harap bupati

Bupati menerangkan, bahwa nama padi Dayang Muratan diambil dari nama awalnya dayang rindu, dan muratannya merupakan gabungan Kabupaten Musi Rawas, Unmura dan Batan. Apabila dipanen, maka hasilnya bisa 3 sampai 4 kali lipat dari jenis padi lainnya, serta lebih cepat dari jenis padi dayang rindu sebelumnya. Karena dulunya padi ini disebut padi darat yang ditanam tidak dengan sawah, sehingga ketika musim hujan ia ditanam dan lamanya 6 bulan.

Baca juga:  Masalah Cikencreng kembali Mencuat

“Ini merupakan satu hal yang membahagiakan bagi kita, karena telah menghasilkan penelitian yang luar biasa. Sehingga selaras dengan visi misinya untuk mewujudkan menuju Musi Rawas Mantab, Maju, Mandiri dan Bermartabat. Yang artinya maju teknologinya, mandiri hasilnya dan daerah yang bermartabat,” ungkap bupati

Ditempat yang sama, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kabupaten Mura, H Zuhri Syawal didampingi Sekretaris Tohirin menjelaskan padi dayang Muratan ini ditanam pada 18 Februari 2021, dengan luas areal di BBU untuk ditanam Dayang Muratarn 1 seluas 0,2 hektar, untuk Dayang Muratan 4 seluas 1 hektar, tepat hari ini dipanen dengan umur panen 119 hari.

Lanjut, Zuhri menjelaskan dari hasil ubinan Dayang Murataran 1 dengan luas 2,5 x 2,5 meter mendapatkan 5 kg GKP, jika dikonversi menjadi 8 ton perhektar GKP atau 6,64 ton per hektar GKB. Sedangkan, rata-rata anakan per pot 20 batang, malai per rumpun 20 malai, bulir padi per malai 355 bulir, bernas 304 dan hampa 51 atau 14,3 persen. Kemudian berat per 1000 butir 21 gram dan kadar air panen 22 persen.

Baca juga:  70 Orang Paskibraka Musi Rawas Mulai Sesi Latihan Dan 1 Orang Lulus Seleksi Paskibraka Provinsi Sumsel

“Berbeda tipis dengan Muratan1, untuk Dayang Muratan 4 berat ubinan yang didapat 4,4 kg, jika dikoversi menjadi 7,2 ton GKP perkhektar atau 5,98 ton GKB perhektar. Rata rata anakan perumpun 20 batang, malai per rumun 20, bulir permalai 355, bernas 307 bulir, hampa 48 atau 13,5 persen. Kemudian untuk berat per 1000 butir 17 gram dengan kadar air panen 23 persen.” Ujarnya

Turut hadir, Kepala BAPPEDA Kabupaten Musi Rawas, Rektor Universitas Musi Rawas, Camat Tugu Mulyo, dan Penyuluh dan Pengawas Pertanian Kabupaten Musi Rawas.

(Novian/Yaser Fahmi).

You might like

About the Author: Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *