Lubuklinggau, LINKNEWS.CO.ID – Wali Kota (Wako) Lubuklinggau, H SN Prana Putra Sohe, menyampaikan pengakuan mengejutkan, saat dirinya beserta jajaran, melaksanakan Safari Jumat di Masjid Baiturrahman, Perumahan Dayang Torek, Kelurahan Ulak Lebar, Kecamatan Lubuklinggau Barat II, Jumat (19/11/2021).
“Tempat ini (Perumahan Dayang Torek, red), punya kenangan tersendiri bagi saya. Sebab disinilah, pertama kali saya bertemu dengan istri saya, Hj Yetti Oktarina Prana,” ungkap Nanan (sapaan akrab Wako Lubuklinggau, red).
Bahkan, dalam kesempatan itu, Nanan juga menceritakan sejarah singkat Perumahan Dayang Torek.Sedangkan mengenai kepemilikan tanah Masjid Baiturrahman, sambung Wako, akan dilakukan wakaf tanah secara resmi.
“Insya Allah, dalam waktu dekat, berkas wakaf segera diurus ke Badan Pertanahanan Nasional (BPN) Kota Lubuklinggau,” terang Nanan.
Menurut Nanan, saat ini di Kota Lubuklinggau terdapat 276 masjid. Jika seluruh masjid berperan, lanjut dia, maka keberadaan masjid bisa menjadi tempat untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang terjadi di tengah masyarakat.
“Maka itu, masjid juga harus bisa memakmurkan masyarakat. Minimal yang tinggal di sekitar lokasi masjid,” tandasnya.
Sebagaimana diketahui, Safari Jumat merupakan salah satu agenda Pemkot Lubuklinggau dalam program ‘Merase’ atau Makmur Masjid Masyarakat Sejahtera), sekaligus ajang silaturahmi dengan masyarakat dan tokoh agama.
Sementara itu, Ketua Masjid Baiturrahman, Drs Kholik menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemkot Lubuklinggau atas bantuan yang telah diberikan. Awalnya, Masjid Baiturahman merupakan bantuan dari Pemerintah Arab Saudi.
Karena di dalam masjid terasa panas lantaran atap masjid terlalu rendah, maka dilakukan renovasi dengan membangun kubah. Renovasinya sendiri sudah berjalan. Direncanakan setelah membuat kubah akan dilakukan perbaikan lantai.
Sedangkan Khotib Okta Suparlin SHI menyampaikan masjid adalah lambang umat Islam, kepunyaan Allah dan sebagai tempat utama dalam menjalankan ibadah.
“Mengapa masjid dibangun secara mewah, agar umat dapat melakukan ibadah dengan nyaman, khusuk dan juga sebagai pusat pendidikan, maka ramaikan masjid,” kata Khotib, Okta Suparlin.
Selain itu, tambah Khotib, masjid juga sebagai tempat musyawarah dan ukhuwah untuk menyatukan umat Islam agar tidak mudah terpecah belah oleh orang yang tidak suka dengan Islam. “Karakter anak saja, bila sering ke masjid, akan lebih patuh terhadap orang tua. Oleh sebab itu biasakan anak kita ke masjid,” ajaknya. (*)